Blog Archive

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Calendar.. ^_^

Search This Blog

Friday 2 December 2011

Siksaan Allah Kepada Kaum Yang Durhaka

Sambungan "Nabi Nuh a.s. : Menerima Banyak Ujian Dari Allah"



Sebelum Allah menurunkan bala kepada kaum yang durhaka kepada Nuh a.s. Allah iaitu banjir besar dimana dunia ini telah ditenggelami dengan air menjadi lautan, maka Allah mengutuskan Malaikat kepada Nabi Nuh untuk mengajarnya cara untuk membuat kapal.
            Sewaktu Nabi Nuh sedang membuat kapal, maka kaumnya datang memperolok-olokkan Nabi Nuh dan menghinakannya seraya berkata: Lihatlah Nabi Nuh sudah menjadi tukang kayu dan sedang bertukang membuat kapal dan dimanakah gerangan kapal itu akan dilayarkan? Bolehkah kapal itu berlayar didaratan? Ada-ada sahaja kepandaian Nabi Nuh mungkin dia ini akan menipu dayakan kita saja.
            Segala ejekan dan momokan itu disambut dengan tenang dan sabar seraya berkata, “Sekarang kamu sekalian mengejek dan menghina daku dan sebentar lagi kamu akan dapat merasai akibatnya di atas kekufuran kamu itu,” Tidak lama kemudian selesailah kapal itu dan janji siksaan Allah pun datanglah hujan lebat telah turun tidak berhenti-henti berhai-hari lamanya dan mata air bersemburan pula dari dalam bumi beserta dengan angin rebut taufan dan dunia mula di tenggelami air menjadi lautan besar.
            Hal ini telah diterangkan dalam surah Hud ayat 40, bererti, “Ketika datang perintah Allah dan telah terbit air dari tungku (tempat memasak) lalu kami berfirman,” Bawalah ke dalam perahu tiap-tiap sesuatu sepasang-pasang (jantan dan betina) bersama ahli engkau, kecuali orang telah terdahulu, alamat binasa atas dirinya, begitu juga bawalah orang-orang yang beriman saja, sedangkan orang yang beriman itu sedikit sekali,”
            Nabi Nuh dengan orang-orang beriman, telah naik ke atas kapal dan belayarlah dengan selamat, di atas gelombang yang kuat itu. Manakala orang-orang yang kafir ada yang melarikan diri ke tempat yang tinggi bukit bukau tetapi air tetap sampai ke puncak gunung sehingga mereka tidak berdaya dan habislah mereka ditelan gelombang yang besar itu termasuk anak Nabi Nuh.
        Dalam surah Hud ayat 42 yang bererti “Hai anakku, naiklah ke atas kapal bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang yang durhaka kepada Allah,”
            Jawab anaknya sebagaimana yang telah diterangkan juga oleh Allah dalam surah Hud ayat 43, bererti, “Saya akan ke gunung yang akan memelihara saya dari air taufan ini, sahut nabi Nuh, “Tiada seorang juga yang dapat terpelihara sekarang ini daripada siksaan Allah, kecuali orang yang dikasihiNya,” Lalu gelombang besar itu memisahkan antara keduanya dan anak Nabi Nuh bersama orang-orang kafir yang lain turut tenggelam.
            Demikianlah bila siksaan telah tiba maka sekalipun anak Rasul sendiri tidaklah terlepas dengan siksaan Allah apabila mereka durhaka hal ini terdapat dalam surah Hud ayat 45 yang bererti, kemudian Nuh menyeru Tuhan, “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku itu keluargaku, sungguh janji Tuhan benar, dan Engkau sepandai-pandainya dan seadil-adil yang memberikan hukuman,”
            Allah berfirman dalam surah Hud ayat 46 bererti, “Hai Nuh, Sesungguhnya anakmu itu bukanlah keluargamu kerana mengerjakan perkara-perkara yang tidak baik, sebab tiu janganlah engkau meminta segala sesuatu yang tak engkau ketahui. Sesungguhnya Aku member pelajaran kepada engkau supaya engkau jangan masuk dalam golongan orang yang tidak berpengetahuan,”
            Nabi Nuh memohon ampun kepada Allah dalam surah Hud ayat 47 yang bererti, “Hai Tuhanku! Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau bahawa aku minta kepadaMu barang yang tidak aku ketahui. Sekiranya Engkau tiada memberi ampun dan rahmat kepadaku, nescaya aku termasuk orang-orang yang rugi,”
            Setelah orang-orang kafir habis binasa sama sekali dilanda banjir barulah air mula surut setelah diperintahkan oleh Allah dalam surah Hud ayat 44 bererti, “Diperintahkan oleh Allah ketika itu, “Hai bumi! Telanlah air, hai langit! Tahanlah hujan,” Barulah air mulai surut dan kering sedangkan kapal Nabi Nuh terkandas di atas bukit yang bernama Judi (dekat Massoul) seraya dikatakan “Binasalah  kaum yang aniaya itu,” Dalam surah Hud ayat48 artinya, “Hai Nuh turunlah engkau dari perahu dengan selamat, ucapan dari Kami, dan keberkatan atas engkau, dan atas umat-umat yang bersama engkau dalam perahu itu, sebahagian di antaramu ada pula umat-umat yang nanti akan Kami senangkan di atas dunia ini, kemudian Kami timpakan atasnya siksa yang pedih,”
            Demikian Allah menceritakan kisah Nabi Nuh bersama pengikutnya supaya dapat diketahui oleh seluruh umat manusia agar menjadi pelajaran tidak mendurhaka kepada Allah. Nabi Nuh diutuskan oleh Allah kepada kaumnya selama 950 tahun sebagaimana yang diterangkan dalam surah Al-Ankabut ayat 14 yang berti, “Sesungguhnya Kami telah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya, lalu ia tinggal bersam mereka seribu tahun kurang lima puluh, kemudian mereka disiksa oleh Allah dengan taufan kerana mereka durhaka,”

No comments:

Post a Comment